maafkan aku. cuma itu kata yang ingin aku bilang ke kamu. maaf untuk apa? maaf untuk semua perilaku yang sudah pernah aku lakukan di masa lalu hingga detik barusan. hari ini, dari aku bangun tidur tadi pagi, semua berjalan tidak karuan. tidak begini juga tidak begitu. rasa di hatiku tidak tentu. tuhan.... rasa bersalah ini kenapa tidak hilang juga. sudah kulakukan semu yang sanggup aku lakukan. tapi, kenapa semua rasanya tak berati.
malam itu, tanpa ada rencana dan seperti biasa, kita ngobrol di mobil yang sedang melaju ke arah rumah. rasanya seperti obrolan biasa kita, seperti malam-malam yang lalu. tapi malam itu kamu mengeluarkan sebuah pernyataan dan pertanyaan yang membuat aku terdian tak bisa menjawab. aku berusaha mencari jaabannya. otak ini berputar berusaha dan aku paksa untuk bekerja keras mencari jawaban atas pertanyaanmu. tapi memang semua jawaban yang ada di otak ini bukan jawaban yang pas untuk itu.
terdiam... aku hanya terdian.dan kamu menanti jawaban ku. akhirnya.... aku masih selamat karena tak terasa kita sampai di depan pagar rumah kita. setelah mobil masuk ke dalam garasi, aku harus menurunkan dan memindahkan anak-2 yang tertidur di dalam mobil ke kamar. aku berfikir untuk sesaat bahwa percakapan itu sudah selesai. anak-2 aku masukan ke kamar kita. memang beberapa malam ini mereka tidur bersama kita karena kamu mau kamar mereka di cat ulang. setelah anak-2 aku baringkan dan aku gantikan baju mereka, aku hanya bisa duduk termenung di samping si sulung. beberapa saat kemudian, kamu masuk. tidak lebih dari 3 menit kamu keluar begitu saja tanpa ada sepatah katapun keluar dari mulutmu.
aku sadar bahwa permasalahan kita yang di bahas di mobil tadi belumlah usai. tapi untuk malam ini aku sengaja mengulur waktu agar dapat menemukan njawaban yang pas untuk pernyataan itu. tidak terasa tanpa ganti bajupun aku tertidur di sebelah si sulung.
jam 3 pagi aku terbangun dengan perasaan yang gak jelas. kulihat di sebelahku masih kosong. kemana kamu? aku pikir kamu masih tenggelam dengan pekerjaanmu yang memang sedang padat-padatanya seperti malam malam yang lalu. aku lihat di ruang kerjamu, hm... lampu mati. ku pikir, ah biasanya kalau sudah penat kamu akan duduk di taman belakang untuk menikmati taman yang kamu tata sendiri. tapi aku juga tidak melihat itu. setelah aku sadari, ternyata kamu tertidur di bangku di depan tivi di ruang keluarga kita. ah.....kamu pasti marah. itu pikirku. aku bangunkan kamu pelan-2 agar kamu tidak kaget. begitu kamu membuka mata, pertama yang kulihat adalah senyuman kamu yang............aku tidak tau apa artinya. aku ajak kamu pindah tidur ke kamar kita. aku jalan duluan karena si bungsu ingin minu susu. setelah si bungsu aku kasih susu, aku tertidur lagi. jam 5 aku terbangun lagi. ku liahat kamu sudah ada di samping aku. tapi, kamu tidur dengan memunggungi aku dan menutup kuping dengan guling kita.
Ya alloh...pasti dia marah dan kesal sekali karena dia belum dapat jawaban yang pas dariku.
aku berduhu, sholat dan berdo'a memohon kepada pamilik alam semesta ini untuk segala yang terbaik buat ku. tidak seperti rutinitas biasa, hari ini si bungsu tidak sekolah. jadi aku tidak harus mengantarnya ke sekolah. tapi karena dari pagi memang tidak ada rencana keluar rumah, aku jadi salah tingkah sendiri. sebenernya aku takut untuk di tanya soal semalam. aku seperti lari dari kenyataan. ah... biarlah, aku memang butuh waktu untuk mencari jawaban atas diriku. jam 11 aku pergi untuk mengantar si bungsu les. setelah itu kembali keruah.
aku tidak tau, apakah hanya perasaanku saja atau memang situasi lagi kaku. di rumah kamu hanya bicara seperlunya dengan aku. memang tidak ada ekspresi marah di wajahmu. tapi perasaan ini tidak bisa di tipu. bahwa kamu masih belum puas karena semalam. ah.... sampai detik ini aku belum tau dan belum bisa berfikir aku harus apa agar situasi ini bisa kembali normal.... aku masih mencari jawaban.....bila nanti suatu hari jawaban itu sudah ada, kamu akan aku beritahu...................................................................................................
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar